Sabtu, 27 Juli 2013

ANTARA PENGUSAHA DAN ENTREPRENEUR


Untuk mengisi malem minggu , biasanya ada kuliah sampe jam 1 malam nah mumpung jam kosong ada kesempatan untuk bertanya - tanya ke eyang google nich,,,,, klu bingung ya tanya siapa lagi ,sekarang kita simak ya ,,,!! ANTARA PENGUSAHA & ENTREPRENUR pasti ada perbedaan .

Setiap orang umunya menganggap pengusaha dan entreprenenur itu sama. Mereka bingung untuk membedakan satu dengan lainnya. Sekilas memang perbedaan itu tidak penting. Saat coba untuk berbagi mengenai makna di balik arti dari Pengusaha dan Entrepreneur.

Dari sisi pengertian keduanya adalah sama, dimana seseorang yang berusaha untuk menignkatkan nilai guna suatu barang, berinovasi, membuat ataupun menjual bisa dikategorikan sebagai Pengusaha ataupun Entrepreneur. Pengertian ini lazim kita dengar setiap hari. Terkadang sebagian dari kita berpendapat adalah pengusaha merupakan orang yang memeiliki perusahaan besar dengan penghasilan berlimpah. Sedangkan Entrepreneur adalah orang yang memiliki usaha kecil, kreatif atau bisa dikatergorikan menengah. Ternyata pengertian kedua ini adalah salah.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan dari kedua makna Pengusaha dan Entrepreneur, berikut kutipan dari salah satu pengejar School of Business Management Intitut Teknologi Bandung (SBM ITB). Beliau lebih di kenal dengan nama Dwi Larso, Phd (Pak DL). Dalam pengertiannya, Pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis baik skala besar maupun kecil tetapi tidak semua pengusaha tersebut memiliki jiwa Entrepreneur. Sendangkan seorang Entrepreneur sudah pasti berjiwa pengusaha. Karena pengertian Entrepreneur adalah orang yang bisa memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya ataupun orang yang secara terpaksa terjun ke dalam suatu bisnis. Dengan kata lain, apabila kita memiliki jiwa Entrepreneur sudah pasti usaha yang nanti akan kita jalani bisa berjalan dengan panjang dan terus bertahan.

Entrepreneur seperti yang disebutkan sebelumnya memiliki cirri terpaksa dan pandai melihat peluang. Terpaksa berarti orang tersebut menjalankan suatu bisnis karena tidak ada pilihat pekerjaan lain. Mereka umunya yang telah berputus asa dengan keterpaksaan. Oelah karena itu mereka berusaha mencukupi hidup dengan berbisnis. Sedangkan Peluang berarti seorang yang akan berbisnis karena melihat adanya kebutuhan/peluang dari usaha yang dijalankan. Jadi mereka bukan orang-orang yang berputus asa memilih bisnis sebagai usaha terakhir dalam hidupnya.

Dapat disimpulkan bahwa untuk berbisnis maka dibutuhkan jiwa Entrepreneur, karena jiwa pengusaha saja tidak cukup. Pantang menyerah dan mampu bangkit dari keterpurukan adalah bagian dari kekuatan seorang Entrepreneur untuk bisa bersaing dan terus membuat bisnisnya merajai pasar yang ada.

Mr saw beserta keluarga
Seorang Entreprenur


Pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis baik skala besar maupun kecil tetapi tidak semua pengusaha tersebut memiliki jiwa Entrepreneur. Sendangkan seorang Entrepreneur sudah pasti berjiwa pengusaha. Karena pengertian Entrepreneur adalah orang yang bisa memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya ataupun orang yang secara terpaksa terjun ke dalam suatu bisnis. Dengan kata lain, apabila kita memiliki jiwa Entrepreneur sudah pasti usaha yang nanti akan kita jalani bisa berjalan dengan panjang dan terus bertahan.
Menurut ayuk  seorang pengusaha blum tentu memiliki jiwa Entreprenur , nah klu Seorang Entreprenur sudah pasti berjiwa pengusaha karena pengertian Entreprenur adalah orang yg bisa memenfaatkan peluang dari setiap bisnisnya dengan kata lain memiliki jiwa entreprenur sudah pasti usaha yg nanti kita jalnkan akan bisa berjalan panjang dan terus bertahan , Jadi menurut ayuk penjual martabak itu seorang pengusaha yg memiliki bisnis baik sl
Kala kecil maupun besar yg mengembangkan inovasi ,

Semoga bermanfaat
Salam Entreprenur  " ayu rahayu "

Selasa, 23 Juli 2013

Features, Advantages, and Benefits


Sekedar refreshing tentang FAB - Features, Advantages, and Benefits

FAB stands for Features, Advantages, and Benefits. A FAB Statement is explaining the feature, what it does (the advantage), and how that benefits the prospective client.

Features are one of the easier things to identify. These are facts or characteristics about your business, products, and services. For example, a “1 inch insulation layer” on a sleeping bag is the feature.

Advantages are what the features do. These tend to be factual, and aren’t connected to a prospects need… Yet. For example, “helps retain body heat on cold nights” (sticking with our sleeping bag example).

Benefits answer why someone should value the advantage. It connects the facts about your product to a solution for your client. For example, “when you’re camping, you’ll have a nice warm sleep at night so that when you wake up you’ll be well rested and ready for a day of fun activities.”

http://devedge-internet-marketing.com/2012/10/06/features-advantages-and-benefits-fab-statements/

Minggu, 21 Juli 2013

Laporan Keuangan Untuk Usaha Perorangan Dan Usaha Kecil




http://ernijuliakok.blogspot.hk/2013/07/laporan-keuangan-untuk-usaha-perorangan.html#.UeqPic6vQ-o.facebook

Mengapa harus membuat laporan keuangan, toh yang punya uang saya sendiri dan yang mengelolanya atau yang menjalankan bisnis juga hanya saya seorang? Barangkali itulah pertanyaan yang muncul di pikiran Anda begitu ada yang mengusulkan agar membuat laporan keuangan?
Memang betul semua uang yang digunakan adalah uang Anda sendiri dan tidak ada yang akan meminta pertanggungjawabannya, namun ada beberapa alasan di balik pentingnya menyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan keuangan.

1. Tanpa Catatan Uang Tidak Punya Tuan
Judul di atas tidak bermaksud mengada-ada melainkan hanya ingin mengingatkan bahwa tanpa catatan tidak ada cara lain untuk memantau ke mana uang mengalir. Jangankan uang yang digunakan untuk menjalankan usaha—sekecil apapun skala usahanya, bahkan uang gaji yang diterima setiap bulan dan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi bisa “lenyap” dan tidak terlacak atau disadari ke mana lenyapnya. Jadi satu-satunya cara untuk memastikan bahwa Anda adalah tuan dari sejumlah uang yang Anda miliki, buatlah bukti berupa pembukuan dan pantau pergerakannya.
Hubungan kita dengan uang sangatlah cair. Uang sangat mudah beralih hati dan meninggalkan tuannya. Uang tidak bermaksud mencari tuan baru, tetapi itulah sifat uang, licin dan gampang menyelinap pergi di antara jari-jari kita. Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran menjadi keharusan, sebab dengan demikian kita dapat “mengikat” hubungan dengan uang. Jika kita harus melepaskannya maka kita tahu ke mana tujuannya dan apa ekspektasi kita; apakah kita berharap uang yang kita lepaskan itu akan kembali bersama teman-temannya atau uang itu tidak kembali namun ia mengirimkan hal-hal lain kepada kita.

2. Belajar Disiplin Mengelola Uang
Banyak sekali orang kehabisan modal usaha karena tidak sengaja menggunakan uang untuk kebutuhan pribadi padahal uang tersebut seharusnya untuk modal usaha. Sebagian melakukannya karena terdesak, sebagian lagi berpikir: “Ah, sama saja, ini kan bedanya hanya dari kantong kiri dan bukan dari kantong kanan.” Justru itu. Beda kantong harus beda pemanfaatannya! Supaya jelas saya akan berikan contoh sederhana.
Katakanlah Lulu berusaha kecil-kecilan membuat tempe. Modal awalnya hanya Rp 2.000.000 yang digunakan untuk membeli peralatan dan persediaan. Dua minggu kemudian semua persediaan seperti kedelai, daun pisang, plastik dan sebagainya habis. Lulu memeriksa uangnya di bank dan ia bergembira karena ternyata ada Rp 5.000.000 dan ia tidak membedakan dari mana saja jumlah uang tersebut. Maka dengan bersemangat Lulu pun pergi ke pasar untuk berbelanja persediaan untuk 2 minggu berikutnya. Uang yang dihabiskan untuk membeli bahan-bahan atau persediaan itu adalah Rp 750.000.
Lulu memproduksi tempe sebanyak produksi minggu sebelumnya dan dalam waktu singkat terjual habis. Dan ia memeriksa uangnya di rekening tabungan, sekarang uangnya ada Rp 3.780.000. Lulu kembali berbelanja dan menghabiskan Rp 750.000 untuk membeli bahan-bahan seperti kedelai, ragi tempe dan sebagainya.
Karena sudah terkenal, tempenya langsung terjual pada hari ketiga. Tidak itu saja, bahkan ada pesanan baru. Lulu cek uangnya di tabungan, wah…ia kaget sekali uangnya tinggal Rp 540.000 saja! Hiks! Tidak cukup untuk kulakan bahan baku! Wah, bagaimana ini?
Usut punya usut, ternyata selama sebulan Lulu telah membeli sepatu baru, baju baru dan hadiah pernikahan untuk saudaranya, semuanya menghabiskan Rp 3.350.000. Selebihnya ke mana uangnya, Lulu tidak ingat. Ya, seingatnya sih buat makan bersama teman-teman, nonton bioskop dan apa lagi? Lulu tidak pasti walaupun ia berusaha mengingat hingga jidatnya keriting seperti rambut orang Afrika.

3. Alat Memantau Kemajuan Usaha
Jika ditanya apa tujuan orang berbisnis, maka jawabannya tentu saja mendapatkan profit alias keuntungan. Setuju? Dalam contoh di atas, apakah usaha tempenya Lulu mendapatkan profit? Tampaknya iya. Berapa? Tidak jelas, bukan? Hal ini disebabkan Lulu tidak mencatat kegiatan komersial (yang berhubungan dengan bisnis).Tetapi yang paling “ngenas” adalah Lulu kehilangan kesempatan karena kehabisan modal usaha ketika ada order dalam jumlah besar. Dan percayalah, Lulu bukan satu-satunya pengusaha yang kehilangan kesempatan karena kehabisan modal usaha!
Dengan pembukuan yang baik, seorang pengusaha—besar ataupun kecil—dapat memantau kemajuan usahanya. Selain itu banyak sekali informasi bermanfaat seperti:
Untuk mengetahui keuntungan setiap jenis produk yang terjual agar dapat melakukan tindakan-tindakan meningkatkannya profit.
Sebagai dasar menghitung harga pokok.
Mengetahui bagaimana melakukan penghematan (mengendalikan) ongkos produksi dan biaya-biaya.
Sebagai informasi untuk membuat rencana-rencana yang akan datang (membuat bujet dan estimasi bisnis).
Sebagai dasar membuat perubahan yang diperlukan misalnya dengan adanya kenaikan harga BBM.
Memantau dan mengendalikan proses penagihan jika menjual secara kredit.
Mengetahui jumlah keuntungan sehingga dapat menentukan jumlah yang akan dijadikan (retained earning) modal kerja, sehingga usaha bertumbuh-kembang.


4. Mendidik Diri Melek Keuangan
Tidak ada yang sulit jika Anda mau belajar. Dan waktu yang dibutuhkan juga singkat, 15-30 menit perhari. Tentu saja ketika usaha Anda sudah bertumbuh dan pembukuan menjadi semakin rumit, Anda memerlukan asisten atau menyewa jasa akuntan untuk melakukannya bagi Anda. Tetapi yang terpenting adalah selama Anda melakukan pekerjaan ini Anda telah melatih diri melek keuangan, dan ini adalah bagian terpenting yang tidak dapat direbut siapapun dari Anda. Jadi, mari kita belajar cara-cara sederhana menyelenggarakan pembukuan.
Memahami akuntansi akan memudahkan Anda mengambil keputusan-keputusan penting. Contoh sederhana saja, katakanlah Anda ingin memulai bisnis baru dan untuk itu perlu menyewa tempat. Ada dua tempat yang Anda sukai, yang pertama  Rp 3.000.000 pertahun. Sedangkan yang kedua Rp 2.000.000 pertahun. Tempat usaha yang pertama lebih strategis dibandingkan tempat kedua. Anda tidak akan merasa bingung dan bertanya-tanya apakah uang sewa sebesar itu terlalu mahal atau tidak sebab dapat dihitung sendiri dengan mudahnya. Dan tentunya Anda dapat menentukan pilihan yang bijaksana bukan semata-mata karena perbedaan Rp 1.000.000, tetapi Anda mampu memprediksi mana yang lebih menguntungkan untuk jangka panjang.

5. Mudah Dialihkan
Katakan suatu saat Anda ingin mengalihkan usaha kepada orang lain, Anda tahu harga bisnis Anda dan juga dapat memperkirakan potensi pertumbuhannya di kemudian hari sehingga Anda dapat menjualnya di atas harga yang ada saat transaksi.
Walaupun semua orang berharap yang baik-baik saja, namun jika yang diharapkan tidak tercapai, misalnya pemilik usaha jatuh sakit atau meninggal dunia, maka ahli warisnya mudah menentukan langkah selanjutnya berdasarkan catatan-catatan keuangan yang ada.

6. Sebagai Lampiran Proposal
Selain alasan-alasan tersebut di atas sebenarnya masih banyak alasan lain mengapa kita perlu menyelenggarakan pembukuan. Misalnya, suatu hari Anda melihat kesempatan mengembangkan usaha, dan untuk itu dibutuhkan modal yang besar, maka Anda dapat mengajak teman atau keluarga untuk bergabung. Atau mengajukan kredit modal usaha kepada bank. Namun bagaimana Anda melakukannya bila Anda tidak memiliki catatan apapun bahwa bisnis Anda berpotensi meraih keuntungan?

Alasan lain? Cari sendiri. Tetapi saran saya, mulailah belajar dan melakukannya. Anda dapat menguasai keterampilan ini asalkan tekun dan sabar serta mengikutinya langkah-demi langkah lalu tingkat demi tingkat naik ke kelas lebih tinggi.
Posted by Erni Julia Kok  


Selasa, 09 Juli 2013

Kuasailah Ilmu 'Social Magnet' Dalam Berbisnis


http://www.ciputraentrepreneurship.com/mobile-24191-kuasailah-ilmu-social-magnet-dalam-berbisnis.html


Apa itu social magnet? Social magnet adalah sebuah ungkapan bagi mereka yang pembawaannya selalu dapat menarik perhatian bagi orang-orang disekitarnya, mereka memiliki banyak teman, aktif memberi senyum dan disapa orang dimanapun ia berada. Orang yang memiliki ‘social magnet’ bisa siapa saja tanpa memandang penampilan fisiknya, tapi mereka disukai dan setiap orang merasa asyik dan tergerak untuk selalu bisa dekat dengan mereka.

Jika diteliti, orang yang memiliki kemampuan tersebut melakukannya tanpa disadari dan bukan hasil dari sebuah pelatihan khusus, mereka menemukan karakter tersebut secara alami dalam dirinya dan itu membuatnya menjadi favorit dan ‘panutan‘ bagi orang-orang disekitarnya.

Dalam dunia bisnis dan wirausaha, kemampuan menjadi ‘social magnet’ penting diperlukan karena sebagai wirausahawan otomatis kita telah memilih jalan dan memutuskan untuk menjadi pemimpin dari usaha yang kita jalankan. Anda akan berhubungan dengan banyak orang dari berbagai kalangan, mulai dari karyawan, relasi bisnis maupun konsumen. Dengan memiliki karakter sebagai ‘Social Magnet’ anda akan lebih mudah menghadapi segala hambatan dalam menjalankan usaha dengan penuh percaya diri dan meraih sukses. Dapat anda bayangkan pengaruhnya bila karyawan menaruh respek dan sangat mengagumi anda, juga dipercaya para relasi bisnis karena pembawaan diri anda yang supel tersebut. Konsep ini dapat pula anda terapkan kepada karyawan dalam menghadapi konsumen, sehingga konsumen terpuaskan dengan penyampaian informasi yang baik dan layanan yang prima.

Menjadi seseorang yang memiliki karakter ‘Social magnet’ sebenarnya tidak sulit, anda tidak perlu menjadi artis atau mengeluarkan biaya dengan mengikuti berbagai macam kursus dan pelatihan, cukup dengan menerapkan hal-hal dibawah ini dalam kehidupan anda:

1. Berikan Senyum dan Sapaan
Berapa harga sebuah senyuman dan sapaan? kadang kita sedikit egois dengan memilih-milih siapa yang akan kita beri senyum dan menghemat untuk menggerakkan otot disekitar bibir kita itu untuk beberapa teman dan bawahan. Tiap senyuman akan memberi image yang baik dan aura positif bagi kita. Sapaan adalah bentuk penghargaan kita kepada orang lain. Berikan itu kepada semua orang tanpa melihat statusnya.

2. Mau Mendengar
Jangan abaikan orang yang menyampaikan sesuatu, meskipun itu mungkin sesuatu yang tidak penting bagi anda. Bila tidak menyukai topik yang disampaikan anda bisa memberi tanggapan seperlunya saja misalnya dengan anggukan kepala atau cukup berkomentar “oh begitu“, “ya“, tetapi tetap tunjukkan bahwa anda mendengarkan. Setelahnya anda dapat mencari topik lain untuk mengalihkan pembicaraan.

3. Bisa Dipercaya
Awal dari terjalinnya suatu hubungan yang baik adalah Kepercayaan. Karena itu berusahalah menjaga kepercayaan yang diberikan orang lain sebaik mungkin. Dalam setiap pembicaraan jangan sekali-kali membicarakan keburukan orang lain atau menyampaikan suatu kebohongan. Karena itu hanya akan merusak citra anda sendiri dan menurunkan tingkat kepercayaan mereka.

4. Jangan Mudah Mengeluh
Setiap orang pasti memiliki masalah dan masing-masing memiliki cara sendiri mengatasi masalahnya. Namun sebaiknya jangan mengumbar masalah anda di media sosial yang dibaca banyak orang, itu hanya akan menjatuhkan wibawa dan terkesan kita adalah seorang yang lemah. Bila ingin berbagi sebaiknya lakukan dengan orang-orang tertentu yang anda percayai saja tanpa perlu expose dengan update status di BB, twitter atau facebook. Don’t do that!

5. Tepati Janji
Jangan terlalu mudah membuat janji atau komitmen yang anda belum pasti dapat menepatinya. Terlalu sering mengumbar janji hanya untuk sekedar membuat orang lain senang namun pada kenyataannya tidak ditepati akan membuat orang kecewa. Anda akan sulit mendapat kepercayaan lagi dari orang lain.

Itulah beberapa tips untuk membentuk karakter pembawaan diri sebagai ‘Social Magnet’. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka aura positif, semangat dan kegembiraan akan selalu mengalir dari dalam diri anda dan menyebar kepada orang-orang disekitar anda. Silakan coba

Lima Ide Rumahan


http://www.ciputraentrepreneurship.com/mobile-24193-lima-ide-usaha-rumahan.html


Bagi Anda yang suka menghabiskan waktu luang di rumah, dan mulai merasa bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, maka cobalah hal-hal baru yang bisa menjadi bisnis sendiri. Menghasilkan tambahan uang dari rumah tentu akan sangat menyenangkan.

Seperti dilansir dari Liputan6.com, setiap orang pasti memiliki kemampuan-kemampuan yang jika dimanfaatkan dengan tepat, dan diiringi ide-ide usaha yang tepat bisa berubah jadi sumber uang. Tak hanya uang saku tambahan, tapi Anda juga bisa melakukan berbagai hobi lain yang menyenangkan.

Bagi sebagian besar dari Anda, lima ide di bawah ini bisa dijadikan pencetak tambahan uang yang dilakukan dari rumah:

1. Bisnis makanan rumahan
Jika Anda jago masak, maka keahlian tersebut bisa digunakan untuk memulai bisnis sebagai penyedia jasa makan siang dari rumah atau membuat usaha cemilan. Di waktu luang, Anda bisa menerima pesanan dari konsumen sesuai kemampuan Anda.

Selain itu, peluang lain lewat keahlian memasak bisa juga seperti memulai bisnis catering untuk acara ulang tahun, pernikahan, dan acara-acara lainnya.

Usaha rumahan ini bisa berkembang lewat promosi dari mulut ke mulut. Tak perlu takut, makanan yang enak akan mengundang banyak konsumen.

2. Jasa penitipan anak
Banyak sekali orang tua yang bekerja di luar sana dan harus meninggalkan anaknya di rumah. Kadang saat libur dan ingin menghabiskan waktu di luar, para orang tua seringkali cemas meninggalkan bayi atau anaknya di rumah.

Selamatkan para orang tua tersebut dengan menyediakan jasa penitipan anak. Di waktu libur sekolah atau di waktu luang, menghasilkan uang dengan mengasuh anak bisa jadi hal menyenangkan. Anda hanya perlu menyediakan mainan, cemilan, atau buku untuk menjaga si anak tak rewel.

Tentu saja fleksibilitas waktu menjadi keuntungan utama dari pekerjaan ini, karena saat Anda tak ada di rumah, Anda bisa menolak melakukannya.

3. Buka kursus
Meskipun pelajaran di sekolah adalah yang terbaik, masih tetap ada anak-anak yang secara akademis perlu bimbingan lebih. Anda bisa menawarkan kursus pelajaran sekolah dan mengundang para siswa tersebut belajar di rumah Anda.

Kursus seperti ini bisa dilakukan di sore atau malam hari, setelah urusan Anda selesai. Selain itu, kursus seperti ini hanya makan waktu 2 atau 3 kali seminggu.

Keuntungan selain uang yang bisa Anda peroleh adalah menyalurkan hobi sambil mengajar. Diantaranya Anda bisa menggunakan metode gambar, main musik, menari, bernyanyi dan hal menyenangkan lainnya. Yang lebih menggembirakan, Anda melakukannya di rumah sendiri.

4. Pekerjaan online
Belakangan ini, terjadi lonjakan besar untuk pekerjaan jenis ini, Anda bisa menjadi penulis di berbagai blog, situs, portal online berbayar atau membantu mengisi data yang dibutuhkan perusahaan survei.

Ada juga pekerjaan menerjemahkan secara online, maka Anda punya kemampuan berbahasa asing bisa memanfaatkannya. Tak hanya itu, permintaan sebagai ilustrator, spesialis animasi, fotograper juga banyak diminta bekerja secara online.

Dengan melakukan beberapa pilihan pekerjaan di atas, Anda hanya perlu menyalakan komputer dari rumah, dan kemudian sejumlah uang masuk ke kantong Anda.

5. Kesenian dan kerajinan tangan
Bagi Anda yang pandai memanfaatkan barang-barang bekas, atau mengubah sampah jadi produk berdaya jual, mulailah usaha kerajinan tangan di rumah. Saat ini sudah banyak pengrajin yang melakukan hobinya, menjualnya dan menghasilkan banyak uang.

Dengan kemajuan teknologi, Anda bisa memanfaatkan internet untuk memasarkan hasil-hasil kerajinan tangan Anda. Melakukan hobi di rumah ternyata bisa mencetak banyak uang. (as)

Jumat, 05 Juli 2013

INOVASI

Bpk Nur agustinus
Salah satu inovasi yang menurut saya sukses adalah es batu kubus. Walau inovasi ini boleh dibilang sudah lama, namun dari es batu balok, banyak yang kemudian beralih hanya mau mengkonsumsi es batu kubus ini yang dianggap lebih higienis. Ketika saya masih bekerja di perusahaan multinasional, saat ada kunjungan dari Jepang, mereka hanya mau ke restoran yang menggunakan es batu kubus. Itu sekitar 20 tahun lalu, saat es batu jenis ini masih menjadi barang eksklusif dan hanya beberapa restoran besar saja yang menyajikannya.

Kini, penggunaan es batu kubus ini sudah biasa. Bentuknya ada yang kotak, ada yang silinder dengan lubang di tengahnya. Kesan lebih higienis ketimbang es batu balok, menjadi semakin besar karena es batu balok banyak digunakan di warung-warung pinggir jalan. Bisa juga persepsi lebih higienis ini karena mengingatkan pada es batu bikinan lemarin es di rumah, yang menggunakan cetakan menghasilkan es batu kecil-kecil.

Es batu kubus yang biasanya berlubang tengah ini juga menjadi "mainan" tersendiri dengan penggunaan sedotan. Sedotan juga mengubah cara orang minum, di mana kalau dulu sedotan hanya untuk minum dari botol, kini setiap ke warung atau rumah makan, jika tak ada sedotan maka pelanggan menjadi tidak suka. Orang tidak suka minum dengan menempelkan mulut ke gelas, kecuali minum kopi.

Inovasi memang membuat perubahan perilaku dan ini membawa perubahan gaya hidup tersendiri dalam masyarakat. Sehingga apakah inovasi itu lahir karena kebutuhan manusia, atau sebaliknya, dengan inovasi, manusia menjadi berubah kebutuhannya.... Kini juga sudah biasa menggunakan es batu kubus ini untuk perawatan kecantikan.

Saya yakin, ketika orang yang menginovasi es batu ini dan masuk ke pasar, maka mereka adalah yang melihat dan berpikir.... sama dengan ketika Aqua pertama kali mengemas air dalam botol, atau mengubah dari orang menggunakan pipa besi ke pipa PVC.... Setiap inovasi akan membawa perubahan bagi umat manusia juga...


http://nur-agustinus.blogspot.com

BERFIKIR KREATIF


Ada sebuah sajak berjudul ”Sang Entrepreneur” yang dibuat sendiri oleh Pak Ciputra. Bait pertama dari sajak itu berbunyi, “Ada yang melihat namun tidak berpikir.” Kalimat ini nampaknya sederhana, namun sebenarnya mengandung makna yang sangat dalam. Apa hubungannya dengan seorang entrepreneur? Bukankah melihat dan berpikir itu sudah sering kita lakukan? Mengapa juga dikatakan ada yang melihat namun tidak berpikir? Apa yang dimaksudkan dengan melihat dan berpikir itu?

Dalam kalimat itu ada dua hal, yakni melihat dan berpikir. Apakah melihat itu? Ada sebuah kalimat yang sering diucapkan, “Barang siapa punya mata hendaklah melihat” Ya, kita punya mata yang bisa melihat. Tapi makna dari hendaklah melihat, bukan sekedar membuka mata. Kemampuan melihat adalah salah satu karunia yang diberikan kepada kita. Kemampuan melihat merupakan salah satu nikmat ilahi. Nah, ketika dikatakan, barang siapa punya mata hendaklah melihat, sebenarnya ini bukan sekedar melihat tapi juga memperhatikan. Dalam bahasa Jawa hal ini disebut niteni. Kalau dalam bahasa Inggris, ini beda antara “see dengan “watch”. Melihat dan memperhatikan itu beda. Melihat belum tentu memperhatikan. Sedang memperhatikan sudah pasti melihat.

Melihat tanpa memperhatikan tidak akan mungkin membuat kita berpikir. Saya coba beri contoh saat Isaac Newton melihat buah apel jatuh dari pohon. Semua orang akan tahu kalau apel itu jatuh ke bawah. Tapi Newton kemudian berpikir dan akhirnya menghasilkan sebuah teori gravitasi. Mengapa Newton bisa melihat dan berpikir, sementara yang lain hanya melihat saja? Ini yang membedakan satu orang dengan orang lainnya.

Ketika pak Ciputra mengatakan, “Ada yang melihat namun tidak berpikir”, maka ini juga yang membedakan antara seorang entrepreneur atau bukan. Suatu contoh sederhana, kalau kita lihat seekor sapi, apakah kita hanya melihatnya saja, atau kita lantas kemudian berpikir? Apa yang Anda pikirkan ketika melihat seekor sapi? Banyak orang yang kemudian tidak berpikir apa-apa.

Orang biasanya hanya berpikir jika mendapat sebuah pertanyaan. Pertanyaan ini bisa bersumber dari sebuah permasalah atau persoalan. Kita baru berpikir jika ditanya, berapa hasil dari 24 dikali 6. Kita tidak akan berpikir apa-apa jika melihat angka “24”, misalnya. Jadi, ketika tadi kita melihat seekor sapi, tanpa ada yang bertanya, kita tidak akan berpikir. Baru ketika ditanya, apa yang Anda pikirkan ketika melihat sapi? Bisa jadi Anda baru mulai berpikir. Tapi apa yang harus dipikirkan jika pertanyaannya juga tidak begitu jelas?

Kalau berpikir itu terjadi ketika kita mendapat pertanyaan, maka sebenarnya kata tanya itu tidak banyak. Orang bertanya itu bisa dengan: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Dalam bahasa Inggris adalah what, who, when, where, why dan How, yang disingkat dengan 5W + 1H. Kombinasi dari pertanyaan ini bisa lebih banyak, misalnya, dari “mengapa” menjadi “mengapa tidak?”, atau dari “bagaimana” menjadi “bagaimana mungkin”.
Seorang entrepreneur harus mempunyai pertanyaan yang muncul dari dirinya sendiri. Sikap untuk bertanya ini berarti ada tiga hal yang perlu ada, pertama adalah rasa ingin tahu yang membuatnya penasaran. Yang kedua, adalah sikap kritis. Sementara yang ketiga adalah berpikir kreatif. Jadi, sikap pertama diawali dengan pertanyaan “mengapa begini”, kedua adalah “mengapa tidak begitu” dan ketiga adalah “bagaimana supaya bisa begitu.”

Cara berpikir itu bisa beraneka ragam. Ada berpikir logis dan ada juga berpikir kreatif. Lebih jauh lagi, seorang ahli tentang berpikir, Edward de Bono, memperkenalkan cara berpikir yang disebutnya berpikir lateral. Berpikir lateral ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari berpikir kreatif, namun sangat tepat untuk digunakan dalam menghasilkan ide bisnis. Bagaimana prinsip dari berpikir lateral ini? Apa bedanya berpikir lateral dengan cara berpikir yang lain?
Misalnya begini, berapa 4 dikali 2? Jawabnya adalah 8. Berapa 7 ditambah 8, maka jawabnya adalah 15. Nah, berpikir lateral ini justru sebaliknya. Misalnya Anda mendapat pertanyaan, berapa ditambah berapa supaya hasilnya adalah 15? Nah, jawabannya bisa macama-macam. Bisa 2 ditambah 13, bisa juga 6 ditambah 9, dan masih banyak kemungkinan jawaban lain. Dalam buku “Berpikir Lateral” yang ditulis olej Edward de Bono, berpikir lateral adalah cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk masalah terselesaikan melalui metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang biasanya akan diabaikan oleh pemikiran logis. Nah, lantas apa kaitannya dengan entrepreneurship.

Kembali ke soal sapi, ketika Anda melihat sapi, apa yang Anda pikirkan? Ketika sang entrepreneur melihat dan berpikir, apa yang dipikirkannya? Entrepreneur adalah orang yang mampu memberi nilai tambah melalui inovasi. Nah, kalau cara berpikir kita tidak terbiasa secara lateral, kita sulit sekali menemukan jawabannya. Kita lebih mudah menjawab berapa 5 dikali 6, ketimbang untuk menjadi 30, perlu berapa kali berapa? Apa yang bisa kita inovasikan agar diperoleh nilai tambah dari seekor sapi?
Saya beri contoh lain. Kalau kita memiliki satu bongkah besi yang harganya misalnya 10 ribu rupiah, maka kalau kita ubah menjadi mur dan baut, harga jualnya bisa lebih mahal. Bahkan kalau kita bisa mengubahnya menjadi jarum, nilai tambah yang didapatkan bisa lebih banyak lagi. Nah, mari kita kembali lagi ke sapi. Ketika melihat sapi, apakah Anda berpikir untuk melakukan inovasi agar menghasilkan nilai tambah yang besar? Saya tidak akan memberikan jawabannya, sebab sama halnya dengan berapa kali berapa untuk bisa menghasilkan angka 30, maka jawaban itu ada di diri kita masing-masing. Ketika dalam benak Anda punya aneka jawaban, sapi tersebut bisa diapakan untuk mendapatkan nilai tambah, di sinilah Anda mulai mempunyai ide bisnis.

Nah, melihat dan berpikir untuk menghasilkan nilai tambah, itulah kunci awal seorang entreprenuer. Bahkan tak berlebihan jika ketika melihat rongsongkan sekalipun, kita kemudian berpikir untuk mengubahnya menjadi emas. Maka mulai sekarang, mari membiasakan diri untuk melihat dan berpikir. Barang siapa punya mata hendaklah ia melihat. Kita punya mata sebagai anugerah untuk melihat. Barang siaiapa ingin menjadi entrepreneur, hendaklah ia berpikir. Melihatlah dan berpikirlah untuk kesejahteraan bersama.

Salam entrepreneur!

BERFIKIR EFEKTUAL

Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketika ditanya lagi, ingin buka usaha apa? Nah ini baru bingung menjawabnya. Atau sekenanya menjawab, misalnya ingin buka toko baju, toko mainan, rumah makan dan lainnya. Tapi sebenarnya dalam hatinya masih tanda tanya besar, usaha apa yang menguntungkan dan bakal dilakukannya. Hal ini yang menyebabkan seringkali keingingan itu hanya sebatas rencana yang tidak pernah berhasil dijalankan.

Jika Anda mengalami seperti ini, Anda tidak sendiri. Banyak orang yang sulit melangkah menjadi entrepreneur karena bingung memilih bisnis yang hendak dilakukan. Bukan bingung karena banyak pilihan, tetapi lebih pada keraguan. Ya, yang dipertaruhkan memang banyak. Apalagi kalau kita salah menggunakan pola pikirnya. Hah? Pola pikir apa? Bukankah kita sudah banyak belajar bagaimana seorang entrepreneur itu berpikir? Ya, tapi berpikir saja tidak cukup, kita mesti tahu bagaimana bertindak dengan benar.

Saya beruntung pernah belajar dengan profesor Saras Sarasvathy, saat Roundtable on Entrepreneur Education: REE ASIA 2012, di Bangkok. Berikutnya setelah mempelajari buku-bukunya, Profesor Saras Sarasvathy datang ke Kampus Universitas Ciputra dan memberi workshop selama 3 hari. Saya banyak belajar tentang bagaimana pola pikir entrepreneur. Yang membedakan antara mereka yang berhasil dengan tidak adalah cara berpikirnya yang oleh Saras disebut sebagai cara berpikir efektual. Apa itu?

Berpikir efektual adalah kebalikan dari berpikir kausal. Berpikir kausal itu berarti kita menentukan tujuan lebih dahulu. Misalnya, saya ingin buka toko baju. Maka untuk buka baju saya harus menyiapkan modal ini itu, tempat, mencari supplier, mencari pelanggan dan sebagainya. Sebaliknya, berpikir efektual itu melihat siapa diri kita, apa yang bisa kita lakukan dan siapa yang kita kenal. Dari sana, kita kemudian bisa membuka usaha apa. Jadi bukan tujuannya yang ditentukan, namun dari diri kita bisa apa.

Untuk bisa berpikir secara efektual, Saras Sarasvathy mengemukakan ada lima prinsip yang harus dipegang. Pertama adalah prinsip yang namanya “bird in hand”, artinya apa yang ada di diri kita, siapa diri kita, hal apa saja yang bisa kita lakukan dengan baiks erta siapa saja yang kita kenal. Nah, yang sering menjadi masalah adalah, kita tidak tahu siapa diri kita, mungkin karena kurang percaya diri kemudian merasa tidak bisa apa-apa dan karena kurang pergaulan, juga membuat diri tidak punya banyak relasi atau kenalan.

Memang benar, inilah hambatan utama seseorang untuk melangkah menjadi seorang entrepreneur. Menemukenali diri ini sangat penting. Beberapa pelatihan entrepreneurship yang sifatnya praktis, seperti mengajar memasak, menjahit, atau lainnya, adalah membekali diri untuk menambah apa yang bisa kita lakukan. Tapi itu saja tidak cukup. Dalam proses menunggu menjadi entrepreneur, sangat baik jika Anda menambah relasi, koneksi dan pertemanan. Semakin luas jaring sosial yang Anda punya, ini merupakan bekal yang baik untuk masa depan Anda. Ingat, modal utama seorang entrepreneur itu bukan uang atau barang melainkan dirinya sendiri. Kalau Anda tidak mengenal betul diri Anda, Anda akan tersesat dalam perjalanan Anda untuk menjadi entrepreneur.

Nah, memasuki dunia bisnis itu sama seperti masuk hutan rimba. Atau perumpamaan lain, kalau selama ini kita berada di kolam, maka kita kini harus siap masuk ke lautan luas. Di sana keadaan serba tidak pasti. Berbeda kalau di kolam atau di kandang, mendapat makanan rutin tiap hari, seperti seorang pegawai yang mendapat gaji tiap bulan, keluar dari kolam atau kandang, kita hidup dengan mencari makan sendiri. Hidup menjadi serba tidak pasti. Bisa mendapat makanan banyak di luar sana, tapi bisa juga tidak. Ketidakpastian inilah yang sering membuat ragu. Saras Sarasvathy mengemukakan bahwa untuk mengatasi hal ini, ada prinsip-prinsip yang harus dipegang.

Prinsip berikutnya sebelum memulai bisnis adalah Anda harus berpikir dengan prinsip yang namanya affordable loss. Artinya, setiap Anda mau berbisnis, pasti ada waktu, tenaga, pikiran dan modal yang terpakai atau terbuang. Nah, apa yang Anda lakukan, tentu tidak ada jaminan bakal berhasil. Kemungkinan untuk gagal pasti ada. Lalu, apakah Anda siap jika gagal? Semisal, Anda diajak kerja sama oleh teman untuk berbisnis dan perlu modal Rp 100 juta. Ini adalah uang yang telah Anda kumpulkan selama lima tahun bekerja. Janji keuntungan juga bagus sehingga Anda tertarik untuk ikut. Namun, meski diberi bayangan keuntungan besar, ingatlah bahwa kegagalan juga bisa terjadi. Tak ada bisnis yang benar-benar bebas resiko. Jadi, kalau misalnya uang Anda yang Rp 100 juta itu terbang melayang, menguap bersama angin, apakah Anda siap secara mental? Jika ya, lakukan, jika tidak maka jangan dilanjutkan. Mengapa? Kalau Anda siap, maka Anda bisa bangkit lagi meski gagal. Kalau Anda tidak siap namun memaksakan diri, jika seandainya gagal, Anda pasti akan trauma, atau bahkan tidak bisa bangkit lagi. Affordable loss atau kerugian yang masih bisa ditoleransi adalah kunci bagaimana orang bisa jatuh 10 kali bangkit 11 kali.

Prinsip-prinsip ini membantu pengusaha mengambil keputusan dalam lingkungan yang serba tidak pasti. Saat berhadapan dengan ketidakpastian, pengusaha harus tetap fleksibel dalam cara mereka berpikir dan tindakan yang mereka ambil.
Prinsip ketiga adalah prinsip limun (lemonade). Apa itu? Pepatah di Amerika mengatakan, jika hidup Ada terasa kecut (seperti buah lemon), maka buatlah menjadi manis seperti limun (lemonade). Hidup memang tidak selamanya menyenangkan. Bisnis juga tidak selamanya mulus. Kadang kita menghadapat halangan dan masalah. Entrepreneur harus bisa berpikir optimis sehingga bisa mengubah masalah menjadi peluang. Orang pesimis melihat kesulitan dalam peluang, sebaliknya orang optimis melihat peluang dalam kesulitan. Jika Anda saat ini adalah orang yang peragu atau optimis, Anda mesti ubah itu, atau setidaknya, punyalah partner bisnis yang bisa membuat Anda optimis. Partner terdekat adalah keluarga Anda. Kalau Anda masih berpeluang mencari pasangan hidup, pilihlah yang sikapnya optimis, yang bisa membuat hidup Anda bergairah dan yakin menapak masa depan.

Nah, itu saja ternyata tidak cukup. Menurut Saras Sarasvathy, ada prinsip keempat yang tak kalah pentingnya yakni crazy quilt. Apa itu? Anda pernah melihat selimut yang terbuat dari kain perca? Kalau kita punya hobby menjahit, maka biasanya banyak sekali potongan kain sisa. Nah, kain sisa ini bisa disambung-sambung sehingga menjadi sebuah selimut yang cantik. Jika Anda mau menjadi entrepreneur yang sukses, jadilah “penjahit” yang bisa membuat selimut dari kain perca ini. Apa maksudnya dan bagaimana caranya? Artinya, jalinlah relasi dengan banyak orang, buatlah diri Anda bsia diterima di semua kalangan. Untuk itu jaga baik-baik karakter dan track record (rekam jejak) Anda. Jaga kepercayaan orang kepada Anda dan berprestasilah yang baik. Maka akan banyak orang yang mau berhubungan dengan Anda. Nah, sebagai entrepreneur, Anda mesti bisa merangkai dengan para relasi ini untuk bisa saling menguntungkan. Percuma Anda punya kenalan ribuan di Facebook kalau Anda tidak bisa menjalin kerja sama yang menghasilkan keuntungan bersama. Percuma juga mempunyai sejumlah kartu nama dari orang-orang top, tapi hanya menjadi hiasan di buku kartu nama Anda. Binalah kerja sama, mintalah komitmen mereka agar mau bersama dengan Anda meraih sukses. Ini adalah modal sosial yang sangat penting. Anda harus aktif menjalin hubungan.

Prinsip yang terakhir menurut Saras Sarasvathy adalah Pilot in the plane. Maksudnya, Anda adalah pilotnya, jadi Anda yang menentukan hidup Anda. Bukannya Anda ditentukan oleh keadaan, melainkan Andalah yang menentukan masa depan Anda sendiri. Memang ini bisa tidak sejalan dengan budaya kita yang sering kali diajarkan harus nrima, pasrah, tidak neko-neko atau hidup dengan mengikuti aliran air… just follow the flow. Namun, bagaimana kalau hal itu justru menjadi penghambat kita? Bagaimana bila ternyata aliran yang kita ikuti itu salah?

Intinya dalam prinsip yang terakhir ini adalah, apakah Anda mau mengontrol masa depan Anda atau meramalkannya? Saras mengatakan bahwa masa depan itu tidak pasti, percuma kita meramalkannya. Kalau kita meramalkannya, kita cenderung merencanakan sesuai dengan apa yang kita perkirakan. Tapi kadang hidup tidak seperti yang dibayangkan. Kita sudah merencanakan akan menikah dengan si A, tapi ternyata dalam perjalanan hubungan tersebut kandas. Jadi, kuncinya adalah kemampuan kita mengontrolnya, sebab kita adalah pilot dalam pesawat yang kita terbangkan. Peter Drucker juga mengatakan, "The best way to predict your future is to create it" Cara terbaik memperkirakan masa depan Anda adalah menciptakannya. Kita harus bisa menjadi pengendali atas hidup kita sendiri.

Anda harus punya mimpi. Jangan takut bermimpi sebab kalau kita mimpi saja tidak bisa, bagaimana akan dapat terwujud? Jika Anda punya mimpi, maka lakukan sesuatu agar mimpi itu terwujud. Jika Anda masih ragu, ingatlah akan prinsip-prinsip ini dan berpikirnya secara efektual. Teori dari Saras Sarasvathy ini menurut saya sungguh hebat, sangat memberi semangat dan keyakinan untuk melangkah membangun bisnis. Ingatlah, “If you don’t build your dream, someone will hire you to help you build theirs.” Jika Anda tidak membangun mimpi Anda, maka Anda akan bekerja untuk membangun mimpi orang lain. Membangun mimpi orang lain memang enak, tidak ada resiko, dapat gaji setiap bulan. Tapi apakah ini yang memang Anda inginkan? Hidup di kolam atau sangkar emas? Atau Anda ingin menjadi seperti hiu lautan, elang perkasa yang terbang di langit luas? Masa depan Anda, yang menentukan adalah diri Anda sendiri. Kalau Anda menyerah, maka hidup Anda akan ditentukan orang lain. Maka, buatlah Anda untuk sungguh-sungguh ingin menjadi seseorang yang bisa menentukan masa depan Anda sendiri.

By bpk Nur agustinus

Kamis, 04 Juli 2013

Pentingnya Strategi Marketing


Sebagian besar dari mereka memiliki pemahaman bahwa marketing adalah jualan, padahal marketing belum tentu jualan.

Sebagian lainnya tidak melakukan strategi marketing, karena mereka beranggapan bahwa konsumen akan datang dengan sendiri tanpa kita harus melakukan strategi marketing. Nah, perlu diketahui bahwa strategi marketing bukan hanya tentang jualan dan berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya strategi marketing untuk bisnis kita:

1. Marketing berfungsi untuk mengomunikasikan mengenai informasi produk kita ke konsumen, mulai dari kelebihan produk kita, fitur serta berbagai informasi detail tentang produk.

2. Marketing berperan untuk menghadapi persaingan bisnis. Strategi marketing seperti strategi harga, strategi produk serta promosi akan menjadi senjata ampuh untuk memenangkan persaingan

3. Marketing is a blood of company atau darah perusahaan, tanpa strategi marketing yang baik, strategi penjualan akan sulit mencapai hasil yang maksimal.

4. Salah satu tujuan penting strategi marketing yang sangat penting adalah untuk membangun merek kita. Secara sederhana, konsumen akan lebih memilih merek produk yang sudah diketahui/dipercaya sebelumnya

5. Strategi marketing sangat dibutuhkan sebagai strategi untuk membangun hubungan dengan konsumen, tidak hanya itu saja pebisnis bisa menerapkan strategi customer retention sehingga konsumen menjadi loyal dan tidak lari ke pesaing

6. Marketing berperan penting untuk mengetahui apa keinginan konsumen. Salah satu ilmu dalam marketing yaitu riset pemasaran berperan untuk mengetahui apa keinginan konsumen serta perilaku konsumen, sehingga pebisnis bisa mengetahui apa keinginan pasar.

7. Strategi marketing berperan untuk menjaga pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Bisnis dalam jangka panjang akan sangat ditentukan oleh kekuatan merek, kualitas produk, serta komunikasi pemasaran yang berkelanjutan.

Rabu, 03 Juli 2013

Pandangan Praktisi Marketing



Diskusi PER batch 3 dengan Bpk TEDYY SAPUTRA
Sabtu 30 juni 2013  ( on line via skype di mulai pukul 23.00 – selesai  ,, )
Dihadiri oleh beliau Bpk Edmond Imam Mulyadi ,dengan tema “Entreprenurship in Action “
Rangkuman cerita “ Pandangan praktisi marketing “ oleh bpk Edmond
Semua pasti ada niat untuk menjadi seorang Entreprenur ,tetapi berdasarkan penggalaman pak Tedyy tidak semua yang hadir disini bisa menjadi soerang Entreprenur karena semua tergantung dari bagaimana anda sekalian menjalani tantangan .Ada 3 hal yang akan menjadikan anda seorang Entreprenur yang berhasil :
1.        Passion of entrepreneur
2.       Knowledge
3.       Tool
Dalam contoh : Pak tedyy join sama 3 orang temannya ,yang satu jago bikin mie ayam, yg satu jg rajin dan satunya adalah pak Tedyy.Lokasi di depan kampus di Bogor jumlah mahasiswa 20 rb orang .Klu di lihat dari tempat sudah strategis ,bisa bikin mie ayam sendiri .Kenyataan pd bulan pertama 30/hari mangkok perhari ,bulankedua berikutnya 15 mangkok/hari, bulan ke tiga 5-10 mangkok /hari ,bulan ke empat 2 mangkok/hari .Menurut nya Passion sudah ada ,bisa bikin mie enak plus tempat strategis.Tetapi masih blum berhasil untuk di terima oleh pelanggan .
Setelah di surve ada beberapa yang di temukan yang menjadi kesalahan fatal ,yaitu membuat mie ayam denga ayam berwarna putih ,dan untuk target di universitas pangkuan mayoritas muslim dan pedesaan .Mereka tahu klu mie ayam itu warna coklat  nah karena mereka warna putih di kira daging babi ,jdi sudah menurunkan pelanggan yg minat mie ayam .
Jadi ada hal-hal yang harus di perhatikan ,Learning the market . Kita bukan hanya harus  tahu pasarnya aja ,tetapi harus bisa EMPATI  sama pasar kita ., harus bisa bener memahami pasar kita .jdi kita tidak cukup hanya surve tempat strategis universitas isi 20 rb org ,makanan yg di jual enak semua itu blum cukup .Apa yang di katakana pak tedyy bahwa Passion ,tools,knowledge harus kita miliki sebagai Entreprenur,untuk bisa berhasil di dalam persaingan bisnis yang sesungguhnya .Contoh tools yg di maksud anda mengenal BMC ,Desing thingking dan knowledge adalah yg di berikan pak nur di PER ini ,,
Dari tanggapan pak Edmond dalam dunia marketing ,bahwa semua barang itu intinya bagus selama kita kreatif untuk menjual barang itu ,artinya apapun barang atau jasa yang kamu jual atau pasarkan harus bisa memenuhi kebutuhan custumer .KEBUTUHAN CUSTUMER,KEINGINAN CUSTUMER ,CALON PEMBELI .Selama kamu semua bisa memenuhi kebutuhan custumer di situlah kekuatan kamu .jadi klu hanya membicarakan utang piutang tujuanya Cuma satu yakni meningkatkan penjualan .Kebutuhan pasar kalau kamu cerna secara kalimat artinya yg di bicarakan oleh  pak teddy tidak ada artinya sama saja tidak kreatif .Yang di perlukan oleh pasar sekarang ini adalah ide ide kreatif yang cemerlang sehingga pada akhirnya pasarlah yg membutuhkan kamu .contohnya jual pupuk ,yg kamu jual pastinya sama dengan pesaing kamu  artinya harus memikirkan membuat pupuk yg baik .atau jasa yg kamu tawarakan menjual pupuk .karena pupuk dari tahun ke tahun sama ,untuk mencari perbedaan cara berjualan  Kemasan ,mencari ilmu dan masukan kepada para ahli pertanian , apa yg di butuhkan petani ,surve merupakan langkah awal sebelumterjun .Dalam diskusi  pak Edmond kalau jualan pupuknya sampai ke petani dengan baik ,di antar sendiri ,di bantu surve ke ladangnya ,kemudian di beri penyuluan ,kemudian sambil ngobrol ringan ,,
Buat petani mungkin sesuatu yang berharga sampai segitu kamu jualan ke custumer ,tetapi dari sisi kamu adalah marketing yang sangat baik kan ,sambilpromosi , sambil melihat2 apakah ada petani dan lading lain di sekitarkanan dan kiri, di depan atau belakang lading custumer kamu , artinya kamu mengemas sesuatu dengan tujuan baik dengan promosi yg singkat dan tepat .Secara singkat marketing dan sales itu adalah bagaimana menjalankan semua dgn hati dan dengan tujuan baik , persaingan di lakukan karena bisnis ,tetapi tidak dengan hanya mencotoh tetapi ATM ( amati ,tiru ,modifikasi )
Cara memenangkan persainagan ya kuncinya inovasi .Tools nya adalah Radar inovasi . harus mempunyai keyakinan innovasi yang kamu buat ,walau awalnya pahit tapi klu udah yakin dan sudah kamu perhitungkan dengan matang ..tunggu aja .
Sale atau diskon memang terkadang di kaitkan dengan munculnya produk baru , tetapi klu di dalam dunia sales  n marketing ini kurang tepat kata pak Edmond karena kultur kebudayaan Indonesia adalah selalu membeli .Apabila ada yg murah atau diskon kemudian langsung membeli ,tanpa mengetahui aplikasi atau kegunaan dari barang tersebut ,akhirnya akan kecewa setelah  tidak dipakai ,klu menurut pak Edmond akan memilih strategi jemput bola yg artinya lebih kepada mendatangkan ke custumer dan melihat dari pada kebutuhan pasar atau kebutuhan custumer . Sale atau diskon lebih kepada untuk meningkatkan penjualan setelah kita mengetahui  apa yg di butuhkan oleh custumer ,
Dan dalam rangka sale atau diskon untuk produk yg satu yg sedang kita inginkan untk meningkatkan penjualanya , maka pasti ada produk2 yg di belakangnya yg sedang kita incar untk kita perkenalkan kpda custumer .contoh dalam toko baju “ new arrival “akan di sale  tentu tdk bukan ,dia berada di barisan ke dua atau ke tiga setelah produk sale .
Produk baru akan di kemas atau di marketingkan dgn seribu kelebihan dari produk lamanya .Artinya balik lagi bagaimana penyampaian pesan dan tujuan kamu di custumerkan .sale tidak rugi perusahaan tetap untung , tetapi bagaimana membuat sesuatu yg bisa menjadi luar biasa .Kesimpulanya adalah sale atau diskon adalah pancingan ,bukan poin nya sehingga kalau kamu memulai sesuatu lihatlah hal yg paling di sampekan , bagaimana menyampaikanya ,dan selalu melihat ini ada apa karena saat ini adalah situasi , strategi adalah cara ,hasil adalah masa depan . Jangan berhenti berivovasi dan selalu positif
Menurut saya sependapat dengan mb pipet :  apapun bidang nya marketing adalah ujung tombak perusahaan , untuk berhasil kita harus selalu turun ke lapangan untuk mengetahui competitor kita ,dan kita juga harus tahu kebutuhan custumer seperti apa sesuai dengan perkembangan model2 baru yg bermunculan ,juga tetap menjaga produk yg kitajual juga selalu menemukan ide2 baru untuk mengatasi pesaing kita . yg setiap saat bermunculan , juga memperluas jaringan informasi antara rekan bisnis kita ,
Kita juga mengandalkan kreatif dan innovasi untuk kita tawarkan ke custumer supaya pelanggan tepat sasaran ,innovasi adalah sesuatu yg kreatif yg di terima oleh pasar .
TERIMAKASIH BAPAK PEMBIBING
BPK TEDYY SAPUTRA
BPK EDMOND MULYADI
BPK NUR AGUSTINUS

Terimakasih atas segala ilmunya  salam entrepreneur  “ ayuk “